Poldasu Tangkap Komplotan Pencuri dan Penadah Brondolan Sawit di Langkat

Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP Sony W Siregar didampingi Kabag Binops Dit Reskrimsus, AKBP Herwansyah, memaparkan kasus pencurian sawit, Jumat (25/10/2024). (HO/Sumutpost.id)

MEDAN, Sumutpost.id – Tim Subdit I Industri dan Perdagangan (Indag) Direktorat (Dit) Reskrimsus Polda Sumut meringkus 8 tersangka pencurian dan penadah brondolan kelapa sawit di Kabupaten Langkat.

“Tujuh tersangka kita amankan, sedangkan satu tersangka lagi di bawah umur. Satu tersangka lagi masuk Daftar Pencarian Orang (DPO),” terang Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP Sony W Siregar didampingi Kabag Binops Dit Reskrimsus, AKBP Herwansyah, Jumat (25/10/2024).

BACA JUGA..  Polres Pelabuhan Belawan Tangkap Dua Pelaku Perampokan dengan Modus Ngaku Polisi

Dijelaskannya, pengungkapan itu bermula dari laporan pihak PTPN IV Regional II adanya aksi pencurian yang dilakukan oleh para tersangka.

Dari hasil penyelidikan diamankan 8 orang tersangka, satu di antaranya masih anak di bawah umur. Mereka beraksi di KSO PTPN IV Regional II Kwala Sawit Dusun Namunggas Desa Namo Sialang Kecamatan Batang Serangan dan PTPN IV Regional II sawit Afdeling 5, 6 serta 7 Desa Banjaran Raya Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat.

BACA JUGA..  Buron 10 Bulan, Pelaku Pembakaran Teman Hingga Tewas Ditangkap

“Para tersangka dipergoki sedang mengutip brondolan buah kelapa sawit yang diperkirakan sebanyak 1 – 3 ton per,” jelasnya.

Adapun para tersangka, Suyanto alias Anton (50), Suriono alias Mas Pen (55), Muhammad Edo (25) Suparlian Surbakti alias Gege (36), Bono (54), Zunaidy alias Adi (48), Iman Nola (48), dan anak di bawah umur DP.

BACA JUGA..  Kapolda Sumut Diminta Tindak Tegas Oknum Polres Madina Diduga Pelaku Perzinahan dan Penelantaran

Dari peristiwa itu, pihak PTPN IV menderita nilai kerugian berkisar Rp1.296.000.000.

Para tersangka ini dijerat dengan Undang-undang Perkebunan nomor 39, Pasal 107, tentang barang siapa yang melakukan perbuatan atau memiliki yang bukan haknya, maka dijerat dengan ancaman pidana penjara di atas 5 tahun.

“Berkas perkara para tersangka sudah dinyatakan lengkap (P-21), dan akan segera diserahkan ke kejaksaan (P-22),” kata Sony. (msp)