DAERAH  

Jalan Kebanggaan Pemda Nias Barat Dapat Temuan BPK 743 Juta Lebih, Kadis PUTR Abaikan Konfirmasi

Inilah ruas jalan yang selalu dibanggakan Pemda Nias Barat, yang menjadi sorotan karena BPK menemukan kerugian di proyek tersebut. (foto: Screenshort media sosial)

NIAS BARAT, Sumutpost.id – Jalan simbol kebanggaan Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Nias Barat mendadak viral di media sosial dengan temuan BPK RI mencapai Rp. 743,3 juta dari pagu anggaran Rp 2,3 milyar. Temuan itu diunggah oleh akun Facebook Petrus S Gulo pada 9 Juni 2024 lalu.

Sementara itu, Kepala Dinas PUTR Nias Barat, Yusuf Nakhe, memilih diam dan tidak mau menjawab pertanyaan wartawan saat dikonfirmasi lewat sambungan chat whatsapp pada kamis (04/07/2024).

BACA JUGA..  Pj Bupati Setujui Perpindahan Keluar Daerah Tujuh Pejabat Pemkab Deliserdang

Dalam unggahan itu, Petrus S Gulo memaparkan bahwa jalan tersebut kebanggaan Pemda Nias Barat yang selalu di posting di media sosial.

“Ini ruas jalan simbol kebanggaan Pemda Nias Barat selama ini, selalu diposting di medsos, ternyata setelah diaudit BPK diketahui terdapat ketidaksesuaian pembayaran,” tulisnya yang di sertaksn unggahan vidio jalan tersebut.

Dituliskannya bahwa dalam pengerjaan proyek itu terdapat beberapa potensi korupsi.

BACA JUGA..  Ketua Musrembang STM Hilir Janso Sipahutar: Semua Masukan Warga Kita Akomodir Tahun Ini

“Kekurangan volume dan ketidaksesuaian speksifikasi atas pekerjaan yang terpasang sebesar Rp.743,3 juta, ditambah denda keterlambatan pengerjaan sebesar Rp.10,9 juta,” jelasnya.

Petrus S Gulo juga menekankan bahwa total kerugian negara mencapai ratusan juta dari nilai kontrak kerja Rp2,3 milyar

“Total Rp.754,2 juta ini, sangat fantastis, atau sama dengan 32,2% dari nilai kontrak pekerjaan Rp.2,3 miliar, dan ini merupakan potensi kerugian negara,” tandasnya.

BACA JUGA..  Bareskrim Belum Temukan Penyimpangan Dana PON 2024

Menindaklanjuti hal itu, wartawan berusaha melakukan konfirmasi kepada Kepala Dinas PUTR Kabupaten Nias Barat, Yusuf Nakhe, tentang dimana lokasi proyek itu dan juga bagaimana pengawasan dinas terkait sehingga menimbulkan kekurangan volume pada pekerjaan yang di posting Petrus S Gulo itu. Namun Kepala Dinas PUTR memilih diam dan belum merespon pertanyaan wartawan hingga berita ini di terbitkan. (msp)