KARO, Sumutpost.id – Musibah bencana alam banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Desa Ketawaren, Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo pada Minggu (13/19/2024) pekan lalu. Akibat musibah itu sedikitnya 7 rumah warga rusak berat, melumpuhkan sarana infrastruktur jalan dan sebagian besar lahan pertanian milik warga rusak dan terancam gagal panen.
Atas kejadian bencana alam tersebut, Yayasan Ture Ture Deleng Babo (YADEBA) menyalurkan bantuan kusus ke murid SD Negeri Desa Ketawaren yang terdampak bencana.
Sedikitnya 68 Paket bantuan yang diserahkan berisi pakaian seragam sekolah/pramuka, alat tulis, susu & coklat. Bantuan tersebut diserahkan oleh Wilter Sinuraya, SH, Jaya Prana Pinem dan Andy Kacaribu yang merupakan perwakilan/utusan dari YADEBA pada hari Sabtu kemarin, 26 Oktober 2024.
Paket bantuan diterima langsung oleh Kepala Sekolah SD Negeri Katawaren Ina Hotiana Sembiring Spd, disaksikan para guru dan siswa yang sampai saat ini masih berada di lokasi pengungsian di Juhar Perinte Kecamatan Juhar.
Usai penerimaan bantuan, Ina Hotiana (Kepsek) tak lupa mengucapkan terimakasih kepada keluarga besar YADEBA atas kepeduliannya terhadap anak didik kami yang terdampak bencana alam.
“Semoga atas adanya bantuan ini dapat bermaanfaat terhadap para anak didik kami dan bisa digunakan dengan sebaik baiknya. Harapan kami kiranya Tuhan memberikan berkat dan karunia yang berlimpah kepada seluruh pengurus dan anggota YADEBA dimanapun berada,” ujar kepsek
Wilter Sinuraya SH perwakilan dari Yayasan Ture Ture Deleng Babo kepada awak media menerangkan, “YADEBA adalah yayasan yang dibentuk oleh para warga perantau yang berasal dari Juhar Simbelang, bantuan ini sumbernya dari kas Yayasan dan sebagian dari para donatur. Hal ini dilakukan atas panggilan hati dan wujud kebersamaan para anggota YADEBA sebagai bentuk rasa keprihatinan dan kepedulian terhadap sesama,” terangnya
Tambahnya lagi, “Harapan kami, semoga bantuan ini dapat meringankan sedikit beban orang tua siswa/i yang terdampak bencana, sehingga tidak menyurutkan semangat para siswa/i untuk terus bersekolah,” ungkap Wilter Sinuraya mengahiri. (msp)