Roket Cina Tidak Sengaja Terbang, Jatuh dan Meledak

Detik-detik roket cina meluncur lalu jatuh dan meledak. (Scrennshort video medsos)

JAKARTA, Sumutpost.id – Roket buatan perusahaan China Space Pioneer jatuh dan meledak setelah tidak sengaja meluncur saat uji coba. Untungnya insiden ini tidak memakan korban jiwa.

Pada Minggu (30/6) kemarin, Space Pioneer dijadwalkan melakukan uji coba statis untuk mengetes mesin first stage roket Tianlong-3 di Gongyi, China. Namun karena masalah struktural, roket memisahkan diri dari landasan peluncuran dan sempat terbang selama beberapa detik.

“Karena masalah struktural di penghubung antara badan roket dan platform uji coba, roket tahap pertama memisahkan diri dari landasan peluncuran,” kata Space Pioneer dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari CNN, Senin (1/7/2024).

BACA JUGA..  Gagal Atasi Banjir, Kim Jong Un Tembak Mati 30 Pejabat Korut

Baca juga: Roket China Jatuh dari Langit Lepaskan Gas Kanker, Warga Berhamburan

“Setelah lepas landas, komputer di dalam roket langsung mati secara otomatis, dan roket jatuh di area pegunungan sekitar 1,5 km barat daya dari platform uji coba. Badan roket jatuh ke gunung dan hancur,” sambungnya.

Space Pioneer mengatakan roket itu jatuh di area aman dan tidak menimbulkan korban karena orang-orang di sekitar area peluncuran sudah dievakuasi. Ledakan yang terjadi setelah roket jatuh sempat menyebabkan kebakaran namun api sudah berhasil dipadamkan.

BACA JUGA..  Panglima Militer Bolivia Dipecat-Ditangkap Usai Upaya Kudeta Gagal

Uji coba statis merupakan bagian dari pengembangan roket sebelum diluncurkan, sehingga wajar jika terjadi masalah. Namun uji coba di mana roket yang seharusnya diam tapi malah lepas dari penahannya dan meluncu merupakan sesuatu yang langka.

Space Pioneer merupakan perusahaan antariksa spesialis pembuat roket berbahan bakar cair. Pada April 2023, mereka berhasil meluncurkan roket Tianlong-2, dan menjadi perusahaan swasta China pertama yang sukses mengirimkan roket berbahan bakar cair ke luar angkasa.

BACA JUGA..  Israel Serang Masjid Darurat di Gaza, 22 Orang Tewas

Tianlong-3, roket yang jatuh dan terbakar pada Minggu kemarin juga merupakan roket berbahan bakar cair. Roket ini dirancang sebagai pesaing roket Falcon 9 milik SpaceX, di mana booster tahap pertamanya bisa dipakai berulang kali untuk membangun jaringan internet satelit China di orbit.

Insiden ini terjadi hanya beberapa hari setelah booster roket Long March 2C milik China jatuh di area pemukiman saat membawa satelit astrofisika SVOM ke orbit. Booster roket yang jatuh ini sempat mengeluarkan gas berbahaya. (msp)