MEDAN, Sumutpost.id – PDIP Sumut mengkonfirmasi baru saja memecat salah satu kadernya yang juga merupakan anggota DPRD Sumut periode 2024-2029.
Hal itu disampaikan Ketua DPD PDIP Sumut Rapidin Simbolon dalam acara rapat cabang khusus DPC PDIP Medan yang berlangsung di Tiara Convention Medan, pada Sabtu (26/10/2024).
Rapat itu sendiri dihadiri ribuan kader PDIP dengan agenda pemenangan Pilkada Medan dan Sumut.
Rapat itu juga diikuti pentolan PDIP seperti Ketua DPP PDIP Yassona Laoly, Ketua tim pemenangan Pilkada DPP PDIP Adian Napitupulu dan para anggota DPR dan DPRD dari PDIP.
Rapidin mengatakan, surat pemecatan itu sudah dikeluarkan DPP PDIP dengan alasan tidak setia mendukung calon yang diusung PDIP di Pilkada.
“Saya menyampaikan, tadi pagi saya sudah dikirimkan surat dari DPP tentang pemecatan anggota DPRD yang baru terpilih karena berdua kaki,” kata Rapidin.
Namun Rapidin tak menyebutkan nama anggota DPRD Sumut yang dimaksud.
Anggota DPR RI itu hanya mengatakan satu orang yang dipecat adalah anggota DPRD Sumut.
“Sudah ada satu surat yang turun, satu orang anggota DPRD di Sumut sudah mendapat pemecatan dari DPP partai,” kata Rapidin.
Rapidin mengatakan pemecatan itu adalah sikap tegas DPP PDIP kepada kadernya untuk memenangkan Pilkada yang akan berlangsung satu bulan lagi.
Dia meminta agar seluruh kader dan anggota DPRD dari PDIP membantu pemenangan Pilkada tanpa ragu.
“Saya bukan menakut nakuti, saya menyampaikan. Oleh karena itu, para anggota DPRD, harus berjuang maksimal seperti memperjuangkan diri anda waktu anda menjadi caleg,”.
Jadi, kenapa kita dikasih telinga dua, lubang hidung dua, mata dua, kaki dua , tangan dua, mulut cuman dikasih satu, supaya kita banyak bergerak, bisa banyak melihat, mendengar, tetapi bicara hanya sedikit,” tuturnya.
PDIP menjadi partai dengan perolehan kursi terbanyak dari setelah Golkar berdasarkan Pemilu 2024.
PDIP memiliki 21 kursi di DPRD Sumut, yakni:
Hasyim (Dapil 1)
Landen Marbun (Dapil 1)
Meryl Rouli Saragih (Dapil 2)
Dameria Pangaribuan (Dapil 2)
Henry Dumanter (Dapil 3)
Sutarto (Dapil 3)
Delpin Barus (Dapil 4)
Faizal (Dapil 5)
Teyza Cimira Tisya (Dapil 5)
Darnedi Kurnia Santi (Dapil 6)
Syahrul Ependi Siregar (Dapil 7)
Yusnita Repi (Dapil 8)
Satika Simamora (Dapil 9)
Sorta Ertaty Siahaan (Dapil 9)
Pantur Banjarnahor (Dapil 9)
Franky Partogi Wijaya Sirait (Dapil 10)
Mangapul Purba (Dapil 10)
Alfriyansah Ujung (Dapil 11)
Sumihar Sagala (Dapil 11)
Jonatan Tarigan (Dapil 12)
Meriahta Sitepu (Dapil 12)
Putar Video Bobby Disoraki saat Pelantikan Prabowo Gibran
Rapidin juga menceritakan momen saat Bobby disoraki saat hadir dalam acara pelantikan presiden Prabowo dan Gibran di gedung MPR RI beberapa waktu lalu.
“Di sidang MPR (saat pelantikan presiden) meneriakan Bobby, huuuuuuhhh, coba diputarkan videonya, minta tolong,” kata Rapidin di atas panggung.
Tak lama, video Bobby dan sang istri Kahiyang Ayu yang ikut dalam acara pelantikan presiden diputar dan ditonton oleh ribuan kader PDIP.
Video beberapa detik itu memperlihatkan sejumlah pejabat yang hadir mengikuti pelantikan Prabowo dan Gibran.
Saat kamera menyorot Bobby, terdengar suara teriakan “huhhhhhhh” dari hadirin yang datang dalam video. Serentak kader PDIP yang hadir di Rakencabsus PDIP juga berteriak.
“Bisa diputar tidak, putarkan dulu huhhhhhhh nya itu,” kata Rapidin.
Rapidin lalu mengatakan bila video tersebut harus ditonton oleh masyarakat Sumut.
Menurutnya dengan menonton video itu citra Bobby akan turun dan kalah pada Pilkada Sumut.
“Video ini harus disebarkan, ditonton masyarakat Sumut, saya yakin dengan ini menantu Mulyono (sebutan nama lain Jokowi) akan keok di Sumut,” kata Rapidin.
Hasyim Yakin Edy Rahmayadi Menang di Medan
Ketua DPC PDIP Medan Hasyim merasa yakin calon Gubernur Sumatera Utara yang diusung PDIP, Edy Rahmayadi akan menang di Medan melawan Bobby Nasution.
Hasyim mengatakan, Edy tak akan kalah melawan Bobby yang merupakan menantu mantan presiden Indonesia Jokowi.
“Kita akan menang melawan menantu Mulyono (Jokowi) sebesar 50 persen dan 50 persen kemenangan di Medan bisa kita capai untuk kemenangan Edy. Apakah semua rekan rekan siap? pasti kita menang putaran,” kata Hasyim dalam acara papat kerja cabang khusus, DPC PDIP Medan, yang diikuti ribuan kader, Sabtu (26/10/2024).
Hasyim mengatakan, pribadi Edy lebih layak memimpin Sumut. Sebagai mantan prajurit dan Gubernur Sumut, Edy sebutnya tak seperti Bobby yang hanya mengandalkan kekuatan mertuanya.
Edy Rahmayadi adalah prajurit sejati tunduk pada Saptamarga dan memegang teguh sumpah prajurit, dan yang terkenal tegas berpengalaman dan memiliki trek record yang mempuni. Kita perlu pemimpin yang pengalaman bukan pemimpin karbitan yg hanya menganggarkan mertua saja,” kata Hasyim.
“Banyak catatan perjalanan edy menaikkan gaji honorer, beliau juga sukses pada pembangunan Infrastruktur pendidikan, dibuktikan dengan adanya sekolah baru tingkat SMA, dan SMK,” lanjutnya.
Hasyim mengatakan, rapat kerja khusus cabang dilakukan untuk memantapkan pemenangan calon yang diusung PDIP pada Pilkada Medan dan Sumut.
Hasyim mengatakan, PDIP Medan saat ini terus melakukan kerja kerja pemenangan Pilkada. Termasuk mendukung Prof Ridha Dharmajaya dan Abdul Rani dalam Pilwakot Medan.
Anggota DPRD Sumut itu mengatakan, 5 ribu kader PDIP Medan siap memenangkan Ridha dan Rani.
“Prof Ridha Dharmajaya sepanjang kita kenal dan dikenal orang adalah sosok akademisi dan taat beragama dan itu meyakinkan kita bahwa orang yang taat beragama mesti dia akan taat konstitusi, tidak serakah pada kekuasaan, dan tidak berupaya mengaitkan kekuasaannya dengan cara berlaga konstitusi, dan karna itu lah prof tidak akan berkhianat,” tutup Hasyim.
Yassona Laoly Kritik Kinerja Bobby Nasution selama Jadi Wali Kota
Ketua DPP PDIP yang juga mantan menteri era presiden Jokowi, Yasonna Laoly mengkritik pembangunan kota Medan oleh Bobby Nasution.
Yasonna mengatakan, persoalan banjir tidak kunjung terselesaikan, malah menurutnya, pembangunan yang dilakukan Bobby semrawut.
Saat ini kita mencalonkan putra terbaik kota Medan, putra terbaik Sumut yang punya pengalaman dan prestasi. Lihat lah Medan sekarang, seperti apa dia, saya gak yakin warga kota Medan ini akan bisa menerima kenyataan seperti apa, semrawutnya kota Medan, banjir, pembangunan yang tidak selesai,” kata Yassona saat hadir dalam Rapat Kerja Cabang Khusus DPC PDIP Medan di Tiara Convention Medan, Sabtu (26/10/2024).
Yasonna mengatakan besarnya dukungan pemerintah pusat tak membuat Bobby dapat membenahi Medan.
Dia mengatakan, Bobby adalah menantu mantan presiden Jokowi, atasnya selama menjabat Menteri Hukum dan HAM.
Yasonna juga menyinggung besarnya dukungan kepada Bobby Nasution sebagai calon Gubernur Sumatera Utara.
“Padahal apa yang kurang, kekuasaan di pusat ada, tapi pengelolaan keuangan itu, yang kita melihat banyak hal hal yang membuat kita miris, jangan percayakan lagi, kota Medan Sumut kembali ke tangan yang salah mengelola bangsa ini.
“Saya mau mengajak kita semua untuk merapatkan barisan, kader kader juang semua, bahwa pertarungan ini adalah pertarungan yang tidak mudah, bahwa kita melawan kekuatan yang besar khususnya di Sumut, menantu dari seorang mantan presiden, mantan bos saya,” kata Yassona.
Kepada ribuan kader PDIP Medan, Yasonna mengajak agar bersungguh sungguh memenangkan Edy dan Hasan, serta calon walikota Medan, Ridha dan Rani.
Anggota DPR RI itu juga menyerukan agar kader PDIP mengawasi pelaksanaan Pilkada.
Kepada kader PDIP, Yasonna berpesan agar melawan dan melaporkan bila adanya penggunaan kekuasaan dalam memenangkan calon tertentu.
“Karena juga sampai sekarang kita mendapat informasi bahwa jaringan-jaringan yang digunakannya masih terus nampak secara jelas, untuk memenangkan sang menantu. Kalau ada yang melakukan kecurangan, pejabat negara, polisi, TNI atu siapa saja, laporkan, catat, dokumentasikan,” kata Yassona. (msp)