DAERAH  

Kades Diminta Evaluasi atau Pecat Perangkat Desa Pemalas

Penulis: Aris BarasaEditor: Maranatha Tobing
Pemerhati Desa, Ronal Pakpahan. (Aris Barasa/Sumutpost.id)

TAPTENG, Sumutpost.id – Pemerhati Desa, Ronal Pakpahan meminta para Kades di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, melakukan evaluasi atau pemecatan kepada perangkat desa yang dinilai pemalas atau tidak produktif saat bekerja.

Ketegasan para Kepala Desa untuk menindak para “pembantu” nya itu kata Ronal Pakpahan, dibutuhkan agar terciptanya pemerintah desa (Pemdes) yang amanah, jujur dan bertanggung jawab kepada warganya.

“Selama saya turun ke setiap desa, berbincang langsung dengan warga, mereka mengeluhkan perangkat desa tidak berkerja secara profesional. Hal ini hampir terjadi di semua desa, datang hanya setor muka, baru keluar kantor. Bahkan ada yang sama sekali tidak masuk kerja hanya makan gaji buta. Warga yang mau mengurus administrasi terganggu akibat tidak ada perangkat desa di kantornya,” kata Ronal Pakpahan.

Ronal Pakpahan mengatakan, tidak profesionalnya para perangkat desa dalam bertugas saat Kadesnya sedang melakukan tugas luar.

“Pengakuan warga, saat Kadesnya sedang ada urusan atau kordinasi ke Pemda, perangkat desa juga cari-cari cara untuk tidak berada di kantor Desa, jika ini terus dibiarkan pelayanan ke warga juga pastinya terganggu. Itu yang kita tidak inginkan, ada Kepala Desa baru berkerja, itu kan gaya-gaya lama yang tidak layak dipertontonkan. Warga sekarang sudah kritis harus diberikan layanan maksimal,” sebut Ronal.

Setiap Kepala Desa, sebut Ronal Pakpahan sudah seharusnya menerapkan teknologi yang mutahir agar aparat desa tidak lagi main-main dalam bekerja. Juga menerapkan etos kerja tinggi didasari kepentingan warganya.

“Sudah seharusnya fingerprint di pasang dimasing-masing kantor Desa. Jadi ketahuan mana aparat desa yang bekerja dan tidak bekerja. Dengan begitu layanan ke masyarakat juga pasti akan lebih baik lagi,” ungkap Ronal Pakpahan. (msp)