GAZA CITY, Sumutpost.id – Israel melancarkan serangan udara di sebuah masjid darurat area kamp pengungsian Gaza barat. Sebanyak 22 orang tewas dalam serangan ini.
Dilansir dari CNN, Senin (15/7/2024), serangan mematikan tersebut terjadi pada Sabtu (13/7/2024). Juru Bicara Pertahanan Sipil Gaza Mahmoud Basal mengatakan kepada CNN pengeboman masjid darurat ini terjadi di tengah salat Zuhur. Korban menderita luka serius dan memerlukan operasi amputasi.
Kepala Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Al-Ahli Amjad Elewa mengatakan, 20 orang tewas di masjid lapangan kamp Al Shati dan 2 lainnya meninggal pada Minggu di rumah sakit akibat luka-luka.
Rekaman video yang beredar memperlihatkan jasad-jasad tergeletak di atas tikar yang digunakan untuk salat.
Insiden ini turut mendapat tanggapan dari Kantor Hak Asasi Manusia PBB. “Sekitar pukul 13.00 IDF dilaporkan menyerang sebuah masjid darurat di dalam kamp pengungsi Ash Al Shati, sebelah barat Kota Gaza. Laporan menunjukkan bahwa karena IDF menyerang sesaat setelah salat Zuhur, banyak orang masih berada di dalam atau dekat masjid,” kata PBB dalam pengarahan hariannya pada Sabtu (13/7/2024).
PBB juga menyebut IDF belum memberikan komentar apa pun terkait insiden tersebut. Mereka juga tidak memberikan peringatan sebelumnya untuk serangan itu.
Diketahui, perang Israel dan Hamas Palestina di Gaza meletus sejak 7 Oktober 2023 dan masih berlanjut hingga kini. Perang telah merenggut puluhan ribu nyawa dan menghancurkan pemukiman serta fasilitas umum di Jalur Gaza.
Menurut data otoritas kesehatan setempat per Minggu (14/7/2024) kemarin, jumlah korban tewas Palestina akibat serangan Israel sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 38.584 jiwa, sementara 88.881 orang luka-luka. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.
Kantor berita Palestina, WAFA, turut melaporkan, pasukan pendudukan Israel melakukan empat pembantaian terhadap keluarga-keluarga di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir. Sedikitnya 141 warga Palestina tewas dalam kejadian ini dan 400 lainnya terluka.
Proses evakuasi masih berlangsung. Tim ambulans dan penyelamat dikabarkan belum bisa menjangkau banyak korban yang terjebak di bawah reruntuhan. (msp)