TAPTENG, Sumutpost.id – Masyarakat Desa Simaninggir Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapteng, Sumut, apresiasi pengerjaan proyek jalan nasional melalui batu lobang oleh CV Roganda yang sudah selesai pengerjaanya sebelum jadwal yang ditentukan.
Diketahui ada dua titik pengerjaan, proyek pembangunan jalan dengan rigid beton di kawasan Batu Lubang dan juga penyambungan jalan dengan aspal hotmix di lokasi eks jembatan bailey.
“Kami melihat, pihak rekanan CV Roganda sangat serius bekerja. Mereka tak kenal waktu, pekerjaan jalan tersebut dikebut siang dan malam. Dibantu alat berat yang terus siaga di lokasi proyek,” kata P Hutagalung, warga sekitar kepada wartawan, Rabu 18 September 2024.
Tidak hanya kepada kontraktor, masyarakat juga memberikan apresiasi Satker PPK 3,2 BBPJN, Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR yang telah mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan tersebut.
“Diharapkan, arus lalu lintas menjadi lancar kembali dan ekonomi masyarakat kembali bergeliat,” kata P Hutagalung.
Pantauan di lokasi eks jembatan bailey akibat badan jalan terputus dihantam longsor pada 2023 silam. Kondisinya saat ini sudah tersambung dengan mulus dan diaspal hotmix.
Sebelumnya, pada 2023 sudah dibangun bronjong penahan bahu jalan, penimbunan, dan pembuatan box culvert dengan anggaran senilai Rp1,8 miliar dikerjakan CV Mora Abadi.
Demikian pula di sekitaran Batu Lubang, jalan penghubung antara dua Batu Lubang peninggalan zaman Belanda terlihat sudah mulus dirigit beton setebal 25 cm.
Masyarakat juga menilai, dilihat dari kondisinya saat ini, Jalan Nasional Sibolga-Tarutung via Batu Lubang sepertinya sudah layak dilalui semua jenis kendaraan bermotor.
“Karena rigid beton yang dibangun oleh CV Roganda telah memenuhi persyaratan yakni telah berumur 28 hari sejak mulai dikerjakan,” kata P Lumbantobing, warga lainnya yang kerap melintasi jalan tersebut.
Dia menilai, kinerja rekanan CV Roganda patut diapresiasi karena dalam waktu yang relatif singkat mampu melaksanakan pekerjaan tersebut lebih cepat dari jadwal yang ditentukan Satker PPK 3,2 BBPJN, Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR hingga 20 Desember 2024.
Sementara itu, para sopir truk juga berharap Jalan Nasional Sibolga-Tarutung via Batu Lubang dapat segera dibuka dan dilalui seperti semula, agar dapat mengirit BBM, juga jarak tempuh, serta lebih efisien.
“Kalau melewati Jalan Rampa-Poriaha, jarak tempuh Tarutung-Sibolga bertambah 17 km lagi. Itulah yang kami alami selama ini, pastinya biaya BBM bertambah, upah kami yang berkurang. Karena kami para sopir ini bekerja dengan sistem borongan. Menurut informasi yang kami peroleh sebenarnya sudah selesai pengerjaanya. Kami berharap sudah dapat dilalui. Kalau sudah selesai buka penutup jalannya, kami para supir sangat terbantu jika jalan kembali dapat dilintasi,” kata B Hutapea.
Diketahui, akses Jalan Nasional Sibolga-Tarutung via Batu Lubang ditutup total sejak, 16 Juli 2024, karena ada pekerjaan penanganan longsoran senilai Rp 1.754.315.000 dari APBN 2024.
Semua jenis kendaraan bermotor tujuan Sibolga-Tarutung dan sebaliknya, dialihkan melalui ruas Jalan Rampa-Poriaha.
Sebelumnya, Satker PPK 3,2 BBPJN, Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR, Komara Setiawan, menjelaskan, proyek senilai Rp1,7 miliar itu ditangani CV Roganda.
Ada dua item pekerjaan, yaitu pekerjaan rigid beton sepanjang 77 meter di antara kedua Batu Lubang senilai Rp 880 juta lebih.
Kemudian, penyambungan badan jalan sepanjang 50 meter dan rigid bahu jalan dan pengaspalan senilai Rp 800 juta lebih di lokasi eks jembatan bailey. (msp)