KARO, Sumutpost.id – Kisah memilukan yang dialami korban asusila (sodomi dan oral seks) belasan anak laki-laki dibawah umur di Kabupaten Karo tepatnya di Kecamatan Tiganderket, belum usai.
Kabar terbaru, korban yang seluruhnya masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) ada yang mengaku kesakitan saat buang air besar (BAB), perut sakit dan sering termenung.
Salah seorang nenek mengaku bahwa cucunya (korban) yang masih berusia 9 tahun usai peristiwa (asusila) itu dialaminya, kondisi kesehatannya menurun dan mengkawatirkan.
“Gimana ini pak, cucuku setiap mau buang air besar (BAB) sering nangis kesakitan, perutnya juga sering merasa sakit. Kadang suka melamun sendirian dan daya tangkap otaknya juga sudah jauh berkurang. Dia (korban) juga sering merasa minder sama teman-temannya. Besok, mau saya bawa cek dulu ke puskesmas terdekat,” ujar sang nenek sambil menahan tangis, Sabtu (8/2/2025) sore saat awak media berkunjung ke rumahnya.
Ditempat yang sama, seorang ibu yang anaknya juga hampir pernah disodomi oleh pelaku berinisial OSM, mengaku bersyukur aksi bejat pelaku tersebut gagal karena anaknya (calon korban) sempat melarikan diri ketika pelaku dilihat sang anak hendak membuka celananya.
Ibu dari anak yang selamat dari sergapan pelaku, bercerita bahwa anaknya bermimpi teriak histeris dan ketakutan.
“Tadi malam anak saya mimpi pak, dalam mimpinya itu si pelaku (OSM) ini sudah keluar dari penjara dan mengejar anakku sambil bawa pisau katanya mengancam mau dibunuh. Anakku ketakutan bangun tengah malam dari tidurnya langsung lari kekamar kami sambil nangis njerit sekuatnya. Kami pun sekeluarga sontak terkejut dengar jeritan tangisnya,” ungkap ibu 3 anak ini.
Korban dan Calon Korban Trauma, Orangtua Ketakutan
Masih ibu 3 anak itu, katanya bahwa anaknya sangat trauma saat ini. Walau tidak ikut menjadi korban, tapi ketakutan anaknya sama dengan para korban
“Anak ku udah trauma kayaknya ini pak. Gimana lah caranya untuk menghilangkan rasa ketakutannya ini. Mungkin bukan anak kami saja yang mengalami trauma, korban lainnya mungkin juga mengalami hal yang sama,” pungkasnya.
Pelaku Ditangkap
Sementara itu, pada pemberitaan sebelumnya, bahwa pelaku pria dewasa berinisial OSM (35) warga desa yang sama dengan para korbannya, kini sudah ditahan di Polres Tanah Karo.
Penangkapan tersangka berjalan cepat, dimana usai puluhan orangtua dan anak (korban) mendatangi Mapolres Karo untuk membuat laporan polisi, kemarin.
Korban Sodomi akan Menghambat Aktifitas Belajar
Menyikapi trauma yang dialami para korban, dikutip dari laman alodok.com, disebuykan bahwa dampak terhadap anak korban sodomi akan menghambat aktivitas belajar mereka di sekolah.
Selain itu, ada efek samping jangka panjang, yaitu hilangnya rasa percaya diri, bingung dan bisa menjadi homoseksual, hingga homofobia.
Bila trauma yang dialami cukup parah, korban sodomi dapat mengalami kecanduan alkohol, penyalahgunaan narkoba, bahkan mencoba untuk bunuh diri.
Selain dampak secara fisik, sodomi juga dapat menyebabkan dampak psikis dan emosional bagi korbannya.
Berikut ini adalah dampak sodomi dari segi psikis yang dapat dialami korban:
– Rasa takut berlebihan
– Mudah marah dan gugup
Sering menyalahkan diri sendiri
Cemas
– PTSD (post-traumatic syndrome disorder)
– Gangguan tidur
– Gangguan makan
– Rasa percaya diri rendah
– Depresi
– Stres
(msp)