Pupuk Subsidi Langka di Sei Lepan, Warga Tuding Pemilik Kios dan PPL Kerjasama

Kios pupuk dan petugas PPL Sei Lepan. (Joko Purnomo/Sumutpost.id)

LANGKAT, Sumutpost.id – Petani Desa Paya Glugur dan Desa Harapan Jaya Kecamatan Sei Lepan, mengalami kesulitan memperoleh pupuk subsidi dari Dinas Pertanian Kabupaten Langkat. Hal ini karena tidak meratanya distribusi pupuk bersubsidi kepada petani setempat.

Salah satu Petani di Desa Harapan Jaya, Suganda (40) kepada Sumutpost.id mengaku belum memperoleh pupuk bersubsidi sesuai kebutuhan.

“Kalau subsidi pupuk itu tetap ada, cuma tidak merata, seumpama kita menggarap sawah satu hektar, tapi pupuknya cuma cukup untuk setengah hektar, otomatis kita membeli dari yang bukan subsidi. Sehingga untuk pengeluaran pertanian naik lagi, akhirnya petani lagi yang jadi korban,” ujarnya, Senin (24/6/2024).

Ironisnya, dirinya sama sekali tidak mendapatkan pupuk untuk kegunaan sawahnya. Sementara dirinya sudah membawa KTP dan Kartu Keluarga sesuai RDKK, namun pihak kios tidak memberinya sama sekali.

BACA JUGA..  Polisi Tangkap Pelaku Pembacokan di Pantai Labu

Lanjut Suganda, saat ini dia memiliki areal persawahan 1 hektar, namun setiap mau ambil pupuk subsidi di kios tidak dikasi sama sekali.

“Kita heran juga, kita punya areal persawahan yang cukup lumayan, untuk kebutuhan pupuk kita tidak pernah diberi  kios padahal kita warga setempat sesuai KTP dan KK. Anehnya, seorang pegawai negeri sipil (PNS) dan memiliki jabatan sebagai Kapling, malah satu keluarga mendapatkan pupuk subsidi dari kios tersebut,”.

Petani lain juga mengeluh. Katanya dia  membutuhkan 2 goni pupuk subsidi dengan berat 50 Kg per satu goni. Tapi yang di dapat hanya 1 goni saja.

Kesulitan masyatakat mendapatkan pupuk bersubsidi ini makin diperparah ulah oknum pemilik kios. Kata mereka banyak pemilik kios dengan sengaja menimbun pupuk subsidi lalu dijual kembali dengan harga yang lebih mahal

BACA JUGA..  Kejam! Demi Menuduh Kades Perlis Korupsi Dana BLT, 4 Warga yang Sudah Meninggal Dunia "Dipaksa" Buat Keterangan ke Inspektorat Langkat

Masyarakat berharap, pihak terkait Dinas Pertanian Langkat turun ke desa mereka dan memeriksa para pemilik kios pupuk subsidi. Warga juga meminta agar pemerintah dapat menstabilkan harga padi di saat musim panen tiba dan mempermudah para petani mendapatkan pupuk subsidi.

Masyarakat yang meminta identitasnya tidak dipublikasi, kepada Sumutpost.id juga menjelaskan bahwa banyak pemilik kios dengan sengaja memperjualbelikan pupuk subsidi keluar daerah dengan harga yang lebih mahal.

“Misalnya jatah setiap RDKK dikurangi setengah, dimana sisa pupuk subsidi dibuat para kios nakal tersebut. Disini kios  nakal dengan permainan pupuk subsidi yang dijadikan disinyalir jadi ajang bisnis pihak kios yang nakal,” ujarnya kepada Sumutpost.id

BACA JUGA..  Polisi & Pemda Tapteng Diminta Tutup Tambak Udang Diduga Cemari Lingkungan di Pandan Laut

“Kita berharap kepada pihak terkait dinas pertanian Langkat, khususnya PPL dapat mengatasi kekurangan pupuk di kios yang ada di daerah kami”

Suganda juga menjelaskan bahwa masyarakat juga tidak pernah mendapat bantuan lain seperti kacang kuning. Padahal sepengetahuan warga bantuan itu ada.

“Apakah ini telah permainan dari pihak PPL yang telah bermain dengan pihak kios atas bantuan pupuk subsidi ini,” duga masyarakat.

Menanggapi berbagai keluhan masyatakat, Masbudi selaku PPL Sei Lepan ketika ditemui Sumutpost.id mengatakan, prihal kekurangan pupuk disetiap para petani telah disampaikan ke dinas terkait.

“Kita telah berkordinasi dengan pihak kios, agar pupuk yang ada diberikan kepada para petani yang membutuhkanya sesuai berapa luas areal pertanian warga tersebut,” kilahnya. (msp)