Puluhan Truk Pengangkut Material Galian C Terbangkan Debu, Ratusan Masyarakat Biru-Biru Terancam ISPA

Kapolsek AKP Natanael Sitepu, SH, MH hanya Janji Ingatkan Pengusaha

Inilah kondisi jalan provinsi di Desa Selamat, Desa Sidodadi dan Desa Ajibaho, Kecamatan Biru-Biru, Kabupaten Deliserdang, yang selalu dilintasi puluhan truk bak terbuka mengangkut material tanah dari galian C. Masyarakat setempat terancam penyakit pernafasan (ISPA). (Jhon Tobing)

BIRU-BIRU, Sumutpost.id – Ratusan hingga ribuan masyarakat di Desa Selamat, Desa Sidodadi dan Desa Ajibaho, Kecamatan Biru-Biru, Kabupaten Deliserdang, terancam penyakit pernafasan (ISPA). Hal ini diakibatkan puluhan truk bak terbuka bermuatan material galian C melintas di desa mereka setiap harinya.

Parahnya lagi, tidak semua truk menutup baknya dengan terpal atau plastik. Bahkan, truk yang menutup bak nya pun masih menerbangkan debu. Sehingga debu dari tanah material yang diangkut beterbangan di sepanjang jalan provinsi yang melintasi 3 desa sepanjang kurang lebih 2 KM.

Pantauan wartawan di lokasi lintasan truk sepanjang 3 desa diatas, terbangan debu dari atas truk dan dari bekas lintasan ban nya, sangat pekat. Akibat debu itu jarak pandang pun sangat terbatas. Kondisi musim panas (kemarau) saat ini menambah bahanyanya debu kepada kesehatan warga sekitar.

Pantauan di 3 desa disebut diatas, tingkat usia yang paling rentan terserang ISPA adalah anak-anak dan kelompok udia renta. Hal itu terjadi karena tidak ada satu wilayah di 3 desa itu yang selamat dari terbangan debu.

Kondisi ini menjadi ancaman serius bagi kesehatan warga Deliserdang, khususnya Desa Selamat, Desa Sidodadi dan Desa Ajibaho, Kecamatan Biru-Biru.

BACA JUGA..  Mayat Wanita Ditemukan di Perkebunan Sawit Percut Seituan, Pisau Masih Menancap di Perut

Masyarakat di 3 desa mengaku bahwa mereka sudah beberapa kali melaporkan kondisi debu yang mereka alami ke berbagai pihak terkait, seperti kepala desa, camat bahkan pihak kepolisian.

Tapi hingga saat ini tidak ada satupun pihak berwenang turun tangan. Bahkan masyarakat juga telah memberitahukan bahwa truk-truk yang membawa material tanah berasal dari galian C ilegal.

JB (59) warga setempat, melalui wartawan media ini menyampaikan keluhannya, Minggu,(28/7/2024).

“Tolong kami bang, entah kepada siapa lagi kami mengadu, kami sudah capek bang minta tolong kesana kemari baik itu Pemerintah dan APH tapi tak satupun yang memperdulikan kesehatan kami, bahkan di antara kami sudah banyak yang terkena kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA),” ucapnya dengan sedih.

Begitu juga bapak Tono menyampaikan keluhannya. “Masyarakat Kecamatan Biru-Biru kini menghadapi kondisi yang memprihatinkan akibat lalu-lalang truk bermuatan material galian C. Truk-truk ini tak hanya menyebabkan kemacetan parah, tetapi juga menyumbangkan debu yang berterbangan hingga masuk ke rumah-rumah penduduk,” katanya.

BACA JUGA..  2 Kali Mangkir, Polda Sumut Akan Panggil Paksa Mantan Bupati Batubara
Inilah kondisi jalan provinsi di Desa Selamat, Desa Sidodadi dan Desa Ajibaho, Kecamatan Biru-Biru, Kabupaten Deliserdang, yang selalu dilintasi puluhan truk bak terbuka mengangkut material tanah dari galian C. Masyarakat setempat terancam penyakit pernafasan (ISPA). (Jhon Tobing)

Masih informasi dari masyatakat, kata mereka saat ini ada beberapa desa yang terdeteksi sebagai lokasi galian C, sepertiĀ  Desa Selamat, Namo Tualang di Kecamatan Namorambe.

“Ironisnya lagi bang, material galian ini diangkut secara berkonvoi melalui jalan di Kecamatan Biru-Biru, memperparah kondisi polusi udara dan kesehatan masyarakat setempat,” tambah warga.

Warga berharap ada tindakan cepat dari pihak berwenang untuk mengatasi masalah ini. Beberapa solusi yang diusulkan termasuk pengaturan syarat dan ketentuan pengangkut material khusus untuk truk, pengawasan ketat terhadap operasional truk, serta pemasangan fasilitas pengendalian debu di sepanjang jalan. Selain itu, pemeriksaan kesehatan rutin bagi warga yang terpapar debu dan penanganan serius terhadap kasus ISPA sangat diperlukan.

Dengan kondisi yang semakin memburuk, harapan masyarakat kini tertuju pada perhatian dan aksi nyata dari pemerintah daerah dan instansi terkait untuk segera menanggulangi permasalahan ini demi kesehatan dan kenyamanan warga Kecamatan Biru-Biru.

Kapolsek Biru-Biru Terkesan Hanya Berikan Jawaban Datar

Terpisah, Kapolsek Biru-biru, AKP Natanael Sitepu SH MH saat dikonfirmasi lewat telpon WhatsApp di no 0813-5016-3xxx Senin,(19/7/2024) hanya mengatakan, bahwa pihaknya selalu menghimbau pengusaha agar menyiram jalan yang dilalui.

BACA JUGA..  Penyaluran BOK Non Fisik Dinkes Deliserdang Sudah Sesuai Aturan Pemerintah

“Kita tetap menyuruh para pengusaha agar tetap melakukan penyiraman rutin di sepanjang jalan yang dimaksud. Walaupun begitu atas saran dan permintaan masyarakat lewat rekan media, kami akan terus mengingatkan para pengusaha untuk tetap rutin sepanjang hari,” ujar Kapolsek, tanpa merinci kapan pihaknya mengingatkan pengusaha.

Jawaban AKP Natanael Sitepu, SH, MH ini dinilai masyarakat tidak menjadi solusi bagi mereka. Karena, walaupun dilakukan penyiraman, debu akan tetap berada di sepanjang jalan. Dan, bila cuara terik debu itu akan tetap menjadi sumber penyakit mematikan bagi masyarakat.

“Kapolsek hanya begitu aja menjawabnya kan bang? Itu bukan solusi. Kami warga disini yang tetap korban. Kalau pak Kapolsek pasti tidak merasakannya lah, karna beliau selalu naik mobil kaca tertutup. Kami, anak-anak kami, orang tua kami, siapa lagi yang bisa menolong kami?,” tanya warga melalui media ini.

Sementara Camat Biru-Biru belum memberikan keterangannya terkait masalah debu tersebut. (msp)