SIDIMPUAN, Sumutpost.id – PT. Agincourt Resources (PT.AR), sebagai pengelola Tambang Emas Martabe Batang Toru, beri pencerahan dan edukasi kepada warga Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) agar cerdas dan kreatif dalam berwirausaha melalui Workshop Kewirausahaan, Rabu (30/10/2024)
Workshop dengan tema ‘Menjadi Wirausaha Yang Mandiri dan Berkelanjutan,” Yang digelar di Hall Mega Permata Hotel, Jl.Imam Bonjol, Padangsidimpuan, dibuka Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Tapsel Rasyid Assaf Dongoran diwakili Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Tapsel Novita Sari Wahyuni.
Kegiatan yang diikuti 100 peserta dari kalangan pengusaha muda dan dan generasi muda Tapsel yang memiliki jiwa entrepreneurship tersebut juga dihadiri Kadis Perindustrian Tapsel, Zulfahmi, Kadis Ketahanan Pangan Tapsel, Efrida Yanti, pimpinan OPD Tapsel dan jajaran management PT.AR.
Dalam memberikan edukasi dan motivasi kepada peserta workshop agar kreatif dan cerdas dalam berwirausaha, PT.AR menghadirkan Agung Wedhatama (petani muda keren dari Bali), Bagaz Albar (CEO dan Owner Nazwa Group Assesor Kompetensi Industri Pangan BNSP Medan), Shanti Budi Lestari (Ketua KUB Batik Tapsel) dan Kadis Perdagangan, Koperasi dan UMKM Tapsel, Novita Sari Wahyuni.
Manager Community Development PT.AR, Rohani Simbolon, yang juga sebagai moderator dalam workshop tersebut dalam sambutannya mengatakan kegiatan itu merupakan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) kepada pelaku usaha muda sebagai program Corporate Social Responsibility (CSR) PT.AR.
Plt. Bupati Tapsel Kadis Perdagangan Kabupaten Tapsel, Novita Sari Wahyuni dalam sambutannya menegaskan bahwa banyak program di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berorientasi kearifan lokal dikerjasamakan dengan PT.AR dan workshop tersebut diharapkan dapat mendorong pelaku UMKM di Tapsel untuk lebih kreatif dan cerdas berwirausaha.
“Workshop wirausaha ini diharapkan dapat memberikan bekal kepada peserta agar lebih memahami dunia kewirausahaan dan PTAR dapat memberikan pendampingan dan edukasi kepada pengusaha muda,” harapnya.
Ketua KUB Batik Tapsel, Shanty Budi Lestari sebagi salah pemateri dalam workshop itu selain menjelaskan perjalanan usaha batik yang dirintisnya, juga menjelaskan bahwa awalnya ia hanya seorang ibu rumah tangga biasa dan bekerja sebagai tenaga honor di Pemkab Tapsel.
Santi memaparkan bahwa usahanya bisa bangkit berkat adanya pembinaan dan pendampingan dari PT. AR. “Alhamdulillah, berkat binaan PT.AR, produk Batik Tapsel kami, sudah terkenal di kancah. Intinya, jangan pernah menyerah. Tetap fokus pada tujuan dan jangan pernah khawatir dalam memulai usaha,” ajaknya ke peserta workshop.
Menurutnya, Batik Tapsel memiliki motif yang khas, mulai dari bentuk buah salak hingga bulang khas adat Angkola. Para wisatawan dari luar daerah, banyak yang tertarik dengan motif-motif ini. Meski Batik Tapsel mahal, tapi menurutnya, ada cerita yang menarik di setiap motifnya.
Pemateri lainnya juga memberikan motivasi dan edukasi serta tips kepada peserta workshop agar cerdas dan kreatif dalam berwirausaha. Bahkan nara sumber memberikan ruang pada pelaku usaha muda Tapsel untuk sharing pribadi dalam merintis sebuah usaha yang telah mereka geluti.
Siap Bina Pelaku Usaha
Manager Community Development PT.AR, Rohani Simbolon, kepada wartawan mengatakan, selain memberikan edukasi kepada pelaku usaha agar cerdas dan kreatif dalam berwirausaha, pihaknya juga siap memberikan pembinaan lanjutan dan pendampingan kepada pelaku usaha yang memiliki kemauan, komitmen dan konsisten dalam berwirausaha.
“Harapannya, agar para peserta workshop ke depan, lebih bersemangat lagi membangun usahanya. Dalam hal ini, PT.AR juga ingin berkontribusi dalam peningkatan wirausaha muda di Kabupaten Tapsel, sehingga dapat tercipta lapangan kerja di tengah-tengah masyarakat, ” ucap Rohani.
Rohani mengungkapkan, salah satu dari tujuan workshop itu untuk memitigasi pola pikir generasi muda agar tidak berharap terlalu besar dapat bekerja di sebuah perusahaan atau industri.”Secara berkesinambungan, perusahaan terus melakukan pembinaan dan pendampingan tidak hanya di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) saja tapi juga di sektor lainnya,” tuturnya.
PT.AR sebagai pengelola Tambang Emas Martabe Batang Toru, lanjut Rohani telah melakukan sejumlah kegiatan untuk mendukung program pengembangan bisnis lokal seperti pengembangan unit bisnis baru Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) Satahi di Desa Muara Huta Raja, Muara Batangtoru,Tapsel. “Usaha ini merupakan bagian dari unit Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Satahi Muara Hutaraja,” katanya.
Kemudian, memberikan pendampingan dan dukungan pengembangan usaha kuliner dengan memfasilitasi keikutsertaannya dalam pameran tingkat daerah dan Nasional.Pendampingan kelompok jahit Desa Batu Hula, Batu Horing dan Huta Raja, Kecamatan Batangtoru.
Ditanya tentang jumlah home industri binaan PT.AR, Rohani menuturkan sekira 50 home industri yang menjadi binaan dan pendampingan PT.AR. “Dari 50 an home industri ini, yang sudah mandiri, bahkan sudah membuka usaha baru, salah satunya Kelompok Usaha Bersama (KUB) Batik Tapsel milik Shanty Budi Lestari,” ungkapnya. (msp)