TAPSEL, Sumutpost.id – PT Agincourt Resources mendukung kegiatan camp fun serta pelepasan anak penyu (tukik) di Pantai Barat Muara Opu, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, yang diselenggarakan Lembaga Ovata Indonesia dan aktivis pegiat lingkungan lainnya.
Pantai barat Muara Opu merupakan habitat lima dari enam jenis penyu yang ada di Indonesia, termasuk penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu lekang (Lepidochelys olivacea), dan penyu tempayan (Caretta caretta).
Superintendent Environmental Site Support PT Agincourt Resources, Syaiful Anwar, menyampaikan bahwa kawasan Muara Opu memiliki potensi besar untuk konservasi penyu karena lingkungan di wilayah tersebut masih alami dan mendukung ekosistem penyu.
“Kami berharap kolaborasi dengan Ovata Indonesia dan pemerintah Desa Muara Opu dapat terus berlanjut, dengan fokus pada pengembangan konservasi penyu di daerah ini. Ekosistem Pantai Barat Muara Opu yang masih terjaga memberikan peluang besar menjadikan kawasan ini sebagai pusat konservasi penyu,” ujarnya.
Syaiful menambahkan bahwa saat ini PTAR sedang menjajaki pengembangan tempat penetasan dan pembesaran penyu, serta stasiun riset untuk mendalami perilaku dan kesehatan penyu secara ilmiah di Pantai Barat Muara Opu. PTAR yang merupakan pengelola Tambang Emas Martabe ini juga berlokasi di Tapanuli Selatan, tepatnya di Kecamatan Batang Toru.
Komitmen PTAR terhadap konservasi penyu ini sejalan dengan Biodiversity Action and Management Plan perusahaan serta mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-14. Selain itu, inisiatif ini mendukung upaya PTAR dalam mencapai PROPER Beyond Compliance, sebuah penilaian lingkungan yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Kegiatan ini bukan hanya wujud kepedulian kami terhadap ekosistem laut tetapi juga bagian dari komitmen keberlanjutan PTAR dalam menjaga keanekaragaman hayati,” tambah Syaiful.
Aktivis Lembaga Ovata Indonesia, Erwinsyah Siregar, mengapresiasi komitmen PTAR dalam menjaga kelestarian ekosistem pesisir dan laut, khususnya penyu yang termasuk dalam kategori fauna dilindungi serta tercatat dalam daftar merah IUCN (International Union for Conservation of Nature) dan Appendix I CITES, yang menandakan bahwa spesies ini terancam punah.
“Kerja sama kami dengan PTAR telah terjalin sejak tahun 2023. Kami sangat berterima kasih kepada PTAR atas dukungannya yang konsisten. Dengan kolaborasi ini, kami berharap dapat menciptakan dampak yang lebih sistematis dalam melestarikan penyu,” ungkapnya. (msp)