MEDAN, Sumutpost.id – PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe mengadakan acara buka puasa bersama dengan wartawan, di Hotel Adimulia Medan, Kamis (6/3/2025),
Tema buka puasa bersama “Menjalin Harmoni Untuk Masa Depan Berkelanjutan” diawali dengan diawali talk show yang dipandu Mega Sihombing selaku moderator.
Selanjutnya, kata sambutan dan penjelasan terkini perkembangan PTAR disampaikan Noviandri selaku Direktur PT Agincourt Resources.
Menuturkan, PTAR merupakan perusahaan pertambangan emas dan perak yang mengelola Tambang Emas Martabe di Tapanuli Selatan sejak tahun 2012, dan dikenal sebagai salah satu tambang emas dengan biaya operasional rendah serta standar keberlanjutan yang tinggi.
“PTAR berkomitmen tak hanya pada keunggulan operasional, tetapi juga prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Dengan menerapkan teknologi modern dan praktik terbaik di industri, PTAR berupaya memaksimalkan manfaat bagi pemangku kepentingan, termasuk masyarakat sekitar dan lingkungan,” Sebut Noviandri.
Selain itu, Komitmen terhadap lingkungan juga terus diperkuat. Salah satu target utama PTAR adalah mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 30% dari tahun 2019 hingga 2030.
”Untuk mencapainya, PTAR telah memasang solar PV berkapasitas 2,1 MWp, menggunakan biofuel B35, memanfaatkan energi terbarukan dari PLN, serta mengoperasikan alat-alat hybrid,” terang Novandri.
Disebutkan, PTAR telah menebar 21.095 seed ball dan menanam 29.183 benih pohon di berbagai area konservasi dan reklamasi dalam aspek reklamasi dan konservasi sepanjang 2024. Luas reklamasi yang telah tercapai adalah 11,96 hektar sesuai dengan rencana yang diajukan ke Kementerian ESDM. Selain itu, PTAR menetapkan 100 hektar bekas TMF East sebagai kawasan konservasi.
Masih Noviandri, dijelaskan di bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PTAR tetap memprioritaskan pembangunan di 15 desa sekitar tambang dengan anggaran sebesar USD 2,7 juta pada tahun 2024. Program ini telah memberikan manfaat bagi lebih 32.696 individu. Selain itu PTAR terus membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar, dengan 76% dari total karyawan dan kontraktor PTAR merupakan tenaga kerja lokal.
Sementara dari sisi kesetaraan gender, 24% atau 254 dari 1.042 karyawan PTAR adalah perempuan.
Dikesempatan yang sama, Manager Environmental PTAR, Mahmud Subagya, menyampaikan, bahwa melindungi keanekaragaman hayati merupakan fokus utama dari upaya pengelolaan lingkungan PTAR selaras dengan praktik-praktik terbaik di industri dan meminimalkan risiko terhadap perusahaan dari isu-isu terkait keanekaragaman hayati.
Pihaknya memastikan bahwa dampak terhadap keanekaragaman hayati yang terkait dengan kegiatan perusahaan dapat diminimalkan melalui penerapan praktik-praktik terdepan di industri secara konsisten dalam pengelolaan keanekaragaman hayati dalam tahap pengembangan, operasi, dan penutupan proyek.
Keanekaragaman
Sementara itu, Mahmud Subagya juga menerangkan, selain memelihara rencana strategis keanekaragaman hayati dan memastikan implementasinya, PTAR menyadari adanya dampak negatif terhadap aspek keanekaragaman hayati dari kegiatan operasional yang dijalankan.
“Kami mengelola dampak keanekaragaman hayati yang terkait pengoperasian Tambang Emas Martabe didasarkan pada hierarki mitigasi dan diselaraskan dengan praktik unggulan industri,” pungkasnya.
Selain itu, Dalam upaya kolaboratif konservasi keanekaragaman hayati, PTAR juga bekerja sama dengan Yayasan Scorpion Indonesia dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) untuk terus membantu upaya perlindungan dan konservasi di Tapsel, termasuk penyelamatan burung yang dilindungi seperti Red Lories (Eos bornea), burung berparuh besar (Buceros sp), dan Elang (Nisaetus cirrhatus).
“PTAR bekerja sama dengan peneliti/ilmuwan terkemuka, kelompok tani hutan Mandiri Lestari & KLHK dalam rehabilitasi penanaman dan perbaikan lahan mangrove di Tapteng seluas 29 ha, kerja sama Pantai Barat Camp Six untuk pelestarian dan konservasi penyu di Muara Opu serta bermitra dengan lembaga pendidikan, sains, penelitian, dan konservasi,” ungkapnya.
Masih Mahmud Subagya, katanya, perusahaan terus meningkatkan sistim operasional yang berkelanjutan dan mendukung kelestarian fauna dan flora endemik. Upaya melindungi keberagaman hayati, area bekas lahan tambang direhabilitasi dan direklamasi secara berkala. Inisiatif keanekaragaman hayati lain yang dilakukan pada tahun lalu meliputi:
1. Melakukan site orangutan survey dan percobaan survey menggunakan drone
2. Melakukan kajian pembangunan research station
3. Melakukan kajian terkait biodiversity offset tahap kedua
4. Melakukan kajian, membangun dan instalasi aboreal brigde
5. Implementasi hasil studi mikoriza dalam kegiatan rehabilitasi
6. Meningkatkan kapasitas produksi pembibitan/nursery
7. Pengayaan Meranti Tembaga yang merupakan spesies endemik status endagered pada hutan original dengan metode nursery di Martabe Gold Mine
8. Pemanfaatan katalis mikoriza arbuskula sebagai rekayasa growth bossting pada mekanisme absorbsi phospor tanaman kerdil area terdegradasi.
“Ke depan, PTAR akan menerbitkan buku tentang Jenis-Jenis Flora Ekosistem Batangtoru Tambang Emas Martabe dan Jenis-Jenis Fauna Ekosistem Batangtoru Tambang Emas Martabe,” kata Mahmud.
Pada akhir acara, kegiatan dimeriahkan kuis, games, lucky draw, sesi foto bareng serta buka bersama yang juga dihadiri Senior Manager Corporate Communications PTAR Katarina S Hardono, dan juga puluhan wartawan se-Sumatera Utara. (msp)