SIANTAR, Sumutpost.id – Koordinator wilayah Pusat Monitoring Politik Hukum Indonesia (Korwil PMPHI) Sumut Drs Gandi Parapat mengatakan, Masinton Pasaribu hadir di Tapanuli Tengah (Tapteng) untuk ikut Pilkada karena kekosongan atau hanya satu pasang calon yang mendaftar. Kehadiran Masinton tersebut dibenarkan Undang Undang dan dilaksanakan KPU dan Bawaslu.
Tapi, kehadiran politisi nasional itu ternyata menjadi ketakutan tersendiri bagi tim dan pasangan calon yang sempat hampir bermain tunggal di Tapteng.
“Namun menimbulkan ketakutan, bagi beberapa Partai juga kelompok tertentu,” kata Gandi, Sabtu (14/9/2024).
Hal itu disampaikan Gandi Parapat kepada wartawan saat menghadiri acara pernikahan Paul Parapat dengan Tari Butarbutar di Kota Siantar.
Lebih jauh kata Gandi, Masinton Pasaribu dan Efendi yang berpenampilan apa adanya, wajar ditakuti Partai atau kelompok yang menginginkan hanya satu pasang melawan kotak kosong. Masinton Pasaribu tokoh nasional, betul-betul dicintai masyarakat Tapteng sehingga sangat wajar ditakuti.
“Masinton Pasaribu dan Efendi, bukan wajah baru di Tapteng. Masyarakat mendengar nama Masinton Pasaribu dan Efendi merasa nyaman dan terlindungi, jadi sangat wajar ditakuti lawan politik dan kelompok tertentu,” pungkas Gandi Parapat.

Ucapan Terimakasih kepada Edy Rahmayadi dan Hasan Sagala
Di moment acara adat pernikahan tersebut, keluarga kedua mempelai mengucapkan terimakasih kepada pasangan calon Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan Hasan Sagala.
Dimana sebelumnya, pasangan calon gubernur yang diusung Partai PDIP itu menyampaikan doa kebahagiaan bagi kedua mempelai.
Gandi, beserta keluarga besar Parapat-Butarbutar beserta elemen masyarakat, mengucapkan terimakasih kepada Edy dan Hasan Sagala atas doanya.
Selain ucapan doa, papan bunga selamat menempuh hidup baru juga dikirimkan Edy Rahmayadi-Hasan Sagala kepada mempelai. (msp)