TAPTENG, Sumutpost.id – Paslon Bupati Tapanuli Tengah nomor urut 2 Masinton Pasaribu-Mahmud Effendi Lubis (MAMA) mengaku miris mendengar pengakuan dari warga ada salah satu Kecamatan masi merasa belum merdeka karena minimnya layanan dan pasilitas umum di wilayahnya. Berdasarkan pengakuan warga yang ia temui, perjabat sebelumnya berasal dari daerah itu.
“Fasilitas dasarnya belum terpenuhi, belum ada saluran air bersih, ada juga desa yang setiap hujan datang, selalu kebanjiran,” kata Masinton Pasaribu Minggu 20 Oktober 2024 di Desa Tapian Nauli I.
Kalau fasilitas dasarnya saja belum terpenuhi, bagaimana mungkin mau cerita pembangunan, bagaimana mungkin mau cerita Tapteng naik kelas.
“Ternyata masih ada tempat yang kita temukan belum merasakan adanya kemerdekaan, belum merasakan adanya fasilitas publik yang layak. Itu terjadi karena pembiaran, karena maraknya praktik korupsi,” katanya.
Tapteng akan naik kelas, kalau pemimpinnya tidak korupsi sehingga anggaran daerah bisa digunakan untuk memperbaiki fasilitas-fasilitas masyarakat.
“Tapi kalau pemimpinnya korupsi, hal itu tidak akan terlaksana. Untuk apa itu? Enggak dapat komisi aku dari situ,” kata Masinton Pasaribu.
Masinton mengatakan, jika rakyat memberikan mandat dan kepercayaan dan Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan restu dan ridho kepada pasangan MAMA sebagai pemimpin di Tapteng, MAMA akan menjalankan tugas-tugas melayani masyarakat. (msp)