TAPTENG, Sumutpost.id – Pasangan Bupati/wakil Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Masinton Pasaribu-Mahmud Efendi Lubis akan dilantik secara bersamaan dengan kepala daerah pemenang pemilu 27 November 2024 oleh Presiden Prabowo di istana negara Kamis 20 Februari 2025. Pelantikan ini langkah awal menuju Tapteng naik kelas dan adil untuk semua.
Tidak mudah sampai pada titik itu, untuk membawa Tapteng naik kelas, Pelbagai dinamika terjadi selama proses Pilkada Tapteng, hingga berhujung di sidang Mahkamah Konstitusi (MK) dan menyatakan menolak gugatan Khairul Kiyedi Pasaribu-Darwin Sitompul, petahana yang menjadi lawan politik Masinton-Mahmud. Masyarakat Tapteng pun bersuka cita menyambut putusan itu.
Setelah putusan MK, Masinton Pasaribu langsung bertolak ke Tapteng, untuk mengikuti rapat pleno terbuka KPU Tapteng dengan agenda penetapan paslon bupati dan wakil bupati terpilih, di Ballroom Pia Hotel Pandan pada 5 Februari 2025 lalu.
Dalam setiap kesempatan, Masinton Pasaribu mengungkap, kondisi Tapteng sangat jauh tertinggal dan bahkan terlupakan. Mengingat bahwa Tapteng pernah menjadi bagian dari pusat peradaban dan pusat perdagangan dunia pada masanya di awal abad Masehi.
“Dibutuhkan kolaborasi dan kerja sama untuk membangun Tapteng naik kelas.Tentunya, ini merupakan bagian dari sejarah kita bersama untuk membangun Tapteng naik kelas dan adil untuk semua,” ungkap Masinton Pasaribu.
Masinton menjelaskan, pembangunan Tapteng akan dimulai dengan cara pandang baru, gerak baru dan sikap baru.
“Kita tinggalkan cara lama, perilaku lama yang telah membuat Tapteng jauh tertinggal dibanding daerah lain. Kita harus bangkit dengan komitmen yang kuat,” cetus Masinton Pasaribu.
Masinton juga menyampaikan, apa yang janji politik saat kampanye akan dikerjakan dan diwujudkan dengan sepenuh hati.
“Semboyan Tapteng Sahata Saolan akan kita terapkan untuk Tapteng naik kelas dan adil untuk semua. Adil itu harus dimulai dari pikiran kemudian dibarengi dengan perbuatan. Kalau pikiran kita adil, maka perbuatan kita akan adil,” ucap Masinton Pasaribu.
Sebagai daerah kabupaten, sampai saat ini Tapteng belum punya landmark dan itu akan dimulai dari penataan Pantai Pandan.
“Fokus kita adalah pariwisata, perikanan dan pertanian. Perlindungan terhadap nelayan kecil, perlindungan ekologi laut yang selama ini dirusak oleh pukat harimau, bom ikan dan lainnya,” ungkap Masinton Pasaribu.
Tidak boleh lagi nelayan kecil dibuat susah, tangkapannya terus berkurang karena praktik ilegal fishing di sekitar pantai Tapteng.
Begitu pun dengan pertanian, distribusi pupuk bersubsidi harus tepat sasaran, pihaknya tidak mentolelir distribusi pupuk bersubsidi itu jadi bancakan.
Masinton Pasaribu mengungkap, dana desa tidak akan pernah dikutip seperak pun agar optimal digunakan untuk kesejahteraan masyarakat desa.
Dia berharap, seluruh desa di Tapteng harus punya komitmen yang sama untuk naik kelas. Indikatornya, Transparansi dan bertanggungjawab melakukan semua program dan harus bermanfaat untuk masyarakat desa.
“Ini semua harus dimulai dengan cara baru yang sangat sederhana. Kami komit mengelola pemerintahan daerah dengan tidak lagi berdasarkan bayar-bayar,” tegas Masinton Pasaribu.
Untuk para PNS, pimpinan OPD dan lainnya, dipersilakan bekerja dengan nyaman, diwujudkan dengan prestasi dan peningkatan kinerjanya.
Dipelbagai platform media sosial masyarakat yakin, Masinton-Mahmud dapat membawa perubahan Tapteng kearah yang lebih baik, dengan tagline “Tapteng naik kelas, adil untuk semua”. Berbekal dengan pengalamannya sebagai anggota DPR RI dan memiliki koneksi kuat di pusat.
Begitupun di tempat-tempat umum seperti warung kopi dan lain sebagainya, Masinton-Mahmud diyakin dapat mewujudkan yang menjadi program utamanya untuk membawa Tapteng kearah lebih baik lagi. (msp)