SOSOK  

Influencer Chiki Fawzi Berkurban di Langkat

Influencer Marsha Chikita Fawzi atau yang lebih dikenal dengan Chiki Fawzi bersama dompet dhuafa membagikan hewan kurban di Desa Jaring Halus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, Senin (17/6/2024). (Joko Purnomo/Sumutpost.id)

LANGKAT, Sumutpost.id – Influencer Marsha Chikita Fawzi atau yang lebih dikenal dengan Chiki Fawzi bersama dompet dhuafa membagikan hewan kurban di Desa Jaring Halus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Senin (17/6/2024).

Kegiatan dompet dhuafa yang diberi nama tebar daging kurban ini sudah memasuki tahun kelima.

Kedatangan Chiki Fawzi anak bungsu pasangan Ikang Fawzi dan Marissa Haque bersama tim dompet dhuafa disambut Kepala Desa Jaring Halus, Usman dan Sekretaris Desa Jaring Halus, Iskandar, di dermaga Pematang Buluh, Desa Tanjung Ibus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat.

Chiki Fawzi menuturkan, dia ingin beneficiaries penerima manfaat daging kurban itu penyebarannya lebih merata jadi itu semacam wealth distribution tidak menumpuk di kota-kota besar dan banyak orang yang mampu berkurban.

“Saya bersyukur dengan adanya tebar daging kurban dari dompet dhuafa ini. Karena itu saya selalu berkurban di dompet dhuafa karena penerima manfaat daging kurban bisa merata, seperti hari ini di Desa Jaring Halus,” ucap Chiki, Senin (17/6/2024).

Lanjut Chiki, untuk kurban di Desa Jaring Halus, Kecamatan Secanggang, dompet dhuafa membagikan satu ekor sapi dan 13 ekor domba.

“Salah satu domba itu kurban pribadi saya,” ujar Chiki.

Sementara itu, Kepala Desa Jaring Halus Usman mengatakan, ada tiga ekor sapi dan 14 ekor domba yang akan di sembelih di desanya.

“Sementara warga desa kami, ada yang berkurban dua ekor sapi dan dua ekor domba. Insyaallah daging kurban tersebut cukup dibagikan kepada semua kepala keluarga yang berjumlah 950 KK meski tidak sampai satu kilogram daging, tapi semua warga kebagian,” ucap Usman.

Kepala Desa Jaring Halus ini mengaku, setiap tahun dimomen hari raya Idul Adha ada saja orang luar desa yang berkurban di desanya.

Seperti komunitas dompet dhuafa ini sudah kali kelima membagikan hewan kurban di desanya.

Usman berterimakasih kepada semua yang telah peduli dengan warga Desa Jaring Halus yang 90 persen berprofesi sebagai nelayan tradisional.

Desa Jaring Halus merupakan desa pulau yang menggunakan alat transportasi air sepeti sampan (perahu) dan kapal kayu untuk sampai di desa tersebut.

“Butuh waktu 45 menit perjalanan air untuk sampai di Dermaga Desa Jaring Halus,” tutup Usman. (msp)