HKBP Seksama Menggelar Pembinaan dan Pembekalan Zending

Pdt Hotman Nababan STh bersama istri, 'diulosi' Parhalado dan Tim Zending HKBP Seksama. (Raja P Simbolon/Sumutpost.id)

MEDAN, Sumutpost.id – HKBP Seksama Ressort Seksama Jalan M Nawi Harahap Medan, menggelar pembinaan dan pembekalan kepada Tim Zending HKBP. Acara berlangsung di Gereja HKBP Seksama, Senin (3/6/2024).

Pada kegiatan itu, hadir sebagai narasumber, Kepala Biro Zending Pekabaran Injil HKBP Pdt Hotman Nababan STh.

Sebelum kegiatan, terlebih dahulu berlangsung ibadah kebaktian pembuka, dipimpin Pendeta Ressort HKBP Seksama Pdt Sotarduga Sibagariang STh dengan Pendeta Fungsional Pdt Eduard Sonny Simamora STh.

Dalam khotbahnya pada ibadah pembukaan itu, Pdt Eduard Sonny Simamora STh mengutip nats dari Yesaya 25:8. Di mana selengkapnya isi nats adalah: Ia meniadakan maut untuk seterusnya; dan TUHAN ALLAH akan menghapuskan air mata dari pada segala muka; dan aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi, sebab TUHAN telah mengatakannya.

Di antaranya Pdt Eduard menyebut, bagaimana Tuhan Yesus telah memberi peringatan kepada Orang Israel, tentang bagaimana hidup beriman kepada Tuhan. “Bukan tidak ada firman. Bukan tidak ada peringatan dan pengajaran. Tapi mereka tidak mau mendengar dan malah berpaling dari Tuhan,” katanya.

Demikian juga, lanjutnya, tim zending diutus untuk memperingatkan jemaat yang lupa beribadah kepada Tuhan atau pun yang terlena dengan segala bentuk kehidupannya.

Pdt Eduard menyampaikan bahwa dalam mengingatkan, tidak cukup sekali dua kali. Tapi harus selalu. “Seperti itulah tugas penginjilan zending ini. Mengingatkan berulang kali kepada yang malas gereja, yang sudah jauh dari Tuhan. Sebelum datang peringatan dari Tuhan, zending menghampiri dan menasihati terlebih dahulu,” urainya.

BACA JUGA..  Kantor dan Rumah Mantan Kadinkes Tapteng Digeledah Kejatisu, Terkait Dugaan Korupsi

Afrika

Sementara dalam pembekalannya, Pdt Hotman Nababan STh mengungkapkan, bahwa pada Bulan Juni 2024, HKBP akan mengirimkan missionaris ke Afrika. Di sana, mereka akan bekerjasama dengan missionaris lokal (asal Afrika).

“Kini HKBP bergerak untuk mengutus para pelayan yang menjadi missionaris ke negara Afrikia (Tanzania, Rwanda, Botswana). Ada 12 orang telah dipilih dan dilatih secara intensif selama tiga bulan di Jetun Silangit. Rencananya mereka akan berada di Afrika selama tiga tahun,” katanya.

“Dengan demikian kita bergerak bukan hanya di dalam negeri saja. Tetapi juga berupaya untuk mengabarkan Injil ke luar negeri, dalam pemenuhan visi HKBP,” lanjut Pdt Hotman.

Terkait zending, ia pun menyebut, bahwa gereja harus tetap menunaikan akan tugas dan panggilan ‘am’ seluruh orang percaya, yaitu, memberitakan Injil ke segala makhluk.

“Mengapa ke segala makhluk? Karena keselamatan bukanlah milik manusia semata tetapi milik segala ciptaan Tuhan. Kita harus menyadari bahwa manusia bukan satu-satunya mahkluk ciptaan yang merayakan dan merasakan keselamatan di dalam Yesus Kristus. Keselamatan itu milik dunia ini dan segala isinya. Untuk itulah Yesus memerintahkan murid-murid untuk memberitakan Injil ke segala mahkluk,” urainya.

BACA JUGA..  Diperiksa Karena Kritik Pimpinan, Jaksa di Kejari Tapsel Ini Kembali Unggah Postingan

Sejarah

Pada bagian lain penyampaiannya, Pdt Hotman juga menguraikan sejarah singkat Zending HKBP. Di mana sebelum terbentuknya Zending HKBP, Pekabaran Injil ke Tanah Batak sepenuhnya dilakukan missionaris dari Luar Negeri yang diutus oleh Badan Zending RMG (Kongsi Barmen).

Mereka dengan gigih untuk memberitakan Injil, hingga pada awal tahun 1899 missionaris yang berjumlah 47 orang itu mulai merasa kekurangan anggota. Kongsi Barmen juga merasa tidak sanggup mengirimkan lebih banyak misionaris ke Tanah Batak.

Syukurlah Sekolah Teologi di Pansur Napitu pada tahun 1899 sudah berhasil meluluskan tujuh orang pribumi (Batak). Orang-orang Batak yang telah menjadi Kristen juga memiliki kerinduan adanya gerakan Zending HKBP.

Mereka pada akhirnya berkumpul, mendoakan usaha zending serta mengumpulkan uang buat perongkosan pendeta ke daerah Zending HKBP. Dan pada saat itu mereka berjanji dihadapan Tuhan mendirikan satu badan Zending HKBP.

Pertemuan mereka inilah yang kemudian dijadikan hari lahirnya Zending HKBP, yaitu pada tanggal 2 November 1899, yang pada saat itu bernama Pardonganon Mission Batak (PMB).

Pdt Hotman pun kemudian mengingatkan, bahwa tugas Pekabaran Injil harus terus berlangsung dan berkesinambungan. Ibarat utang yang harus dibayar. “Hasil penginjilan Dr IL Nommensen adalah HKBP termasuk HKBP Seksama. Dan saat ini kita sudah layak membayar utang,” katanya.

“Semoga melalui pertemuan saat ini kita bisa mencicil utang penginjilan kita. Tugas kita di HKBP Seksama adalah membayar utang kita. Karena gereja yang hidup adalah gereja yang bisa melakukan zending dan penginjilan. Karena amanat Am Orang Kristen adalah: Pergilah dan beritakanlah,” lanjut Pdt Hotman.

BACA JUGA..  Jatuh di Proyek PLTA Simarboru Sipirok, 1 TKA China Tewas

Ia juga mengungkapkan, bahwa HKBP sebenarnya masih ketinggalan soal zending. Ia membandingkan dengan Korea Selatan, yang baru pada tahun 90-an mulai tumbuh Kekristenan. Tapi saat ini sudah ada 20.000 pendeta untuk zending. Sedangkan HKBP sudah 160 tahun, tapi baru ada 50-an pendeta untuk zending.

Di akhir kegiatan, berlangsung sesi tanya jawab dengan moderator St Drs S Panjaitan MPd.

Selanjutnya Pdt Hotman Nababan STh bersama istri, ‘diulosi’ Parhalado dan Tim Zending HKBP Seksama, yakni Pdt Sotarduga Sibagariang STh, Pdt Eduard Sonny Simamora STh, Ketua Dewan Koinonia St N Pardosi SE dan Ketua Dewan Diakonia St P Sihombing, Ketua Dewan Marturia St M Br Silaen, Ketua Seksi Zending Nurhawaty Siagian, Paniroi Zending St VUB Br Lumbantoruan, anggota Tim Zending Manahara Napitupulu, dan lainnya.

Hadir juga Sekretaris Tim Zending Masliana Hutabarat SPd dan Bendahara Resti Br Hutasoit. Lalu ada perwakilan sektor, antara lain, RL Br Sihombing, Tetty Rina Hutajulu, A Br Panjaitan, CSt A Sirait, Rosmeriana Pardosi, St Uli Br Simatupang, Agustina Panjaitan, St P Simatupang. (MSP)