LANGKAT, Sumutpost.id – Masyarakat Dusun VI Bukit Payung 1, Desa Kwala Besilam, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Sabtu (1/2) malam, dihebohkan dengan peristiwa penganiayaan yang menyebabkan kematian.
Korban, Su (51) terkapar dan meregang nyawa setelah terkena pukulan benda keras berupa botol minuman beralkohol bir yang mengenai bagian kepala. Usai memukul korban, pelaku berinisial Da (39) kabur.
Menurut informasi yang diperoleh dari kepolisian, malam itu sekira pukul 22.00, korban, Su, sedang bersama IN. Kedua pasangan ini disebut-sebut melakukan hubungan terlarang di ruang dapur rumah milik Da.
Salah seorang warga yang merasa curiga lantas memberitahukan masalah ini kepada suami IN melalui telephone. Da (pelaku) suami dari IN, pun bergegas pulang ke rumah dan langsung menggedor pintu depan.
Mendengar suara sang suami, IN, buru-buru menuju kamar untuk mengganti pakaian. Da, yang sudah terbalut emosi berjalan ke ruang belakang dan spontan menendang pintu dapur rumahnya.
Amarah Da tersulut ketika melihat istrinya bersama pria lain di dalam rumahnya. Dengan emosi yang tak dapat dikontrol, Da, memukul bagian belakang kepala pria yang dianggap telah menodai kesucian rumah tangganya itu dengan botol.
Akibat pukulan benda keras tersebut, korban mengalami pendarahan pada bagian hidung, mulut dan telinga. Mendengar keributan ini, warga datang ke TKP dan membawa, Su, ke Klinik Hugo Asena. Tapi, sebelum mendapat perawatan, korban keburu meninggal dunia.
Kapolsek Padang Tualang AKP Masagus ZD S.T.K, S.I.K, begitu mendapat laporan segera memerintahkan Kanit Reskrim dan anggota untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku.
Sejauh ini belum diketahui apakah pelaku sudah tertangkap. Untuk melengkapi administrasi penyelidikan, petugas melakukan pengecekan dan olah tempat kejadian perkara (TKP), memasang police line, dan mengamankan barang bukti pecahan kaca botol.
Kapolsek Padang Tualang AKP Masagus ZD S.T.K, S.I.K melalui Kanit Reskrim Iptu Hermawan dikonfirmasi, Minggu (2/2), mengatakan pelaku masih dalam pengejaran. Ditanya apa motif pembunuhan ini, ia menyarankan menghubungi Kasi Humas dengan alasan biar informasinya satu pintu. (msp)