28 Mahasiswa Diwisuda, Lulusan STPK Matauli Pandan Diharapkan Bisa Diserap Industri Perikanan dan Kelautan di Indonesia

Penulis: Aris BarasaEditor: Maranatha Tobing
Ketua Umum Yayasan Matauli, Fitri Krisnawati Tandjung, foto bersama wisudawan. (Aris Barasa/Sumutpost.id)

TAPTENG, Sumutpost.id – Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan (STPK) Matauli menyelenggarakan wisuda sarjana angkatan ke-3 di Gymnasium Matauli, di Jalan KH Dewantara, Kota Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kamis 23 Januari 2025.

Pada wisuda sarjana angkatan ke-3 tersebut, STPK Matauli meluluskan 28 mahasiswa dari 3 Program Studi (Prodi), yakni 12 mahasiswa Prodi Akuakultur, 6 mahasiswa dari Prodi Teknologi Penangkapan Ikan dan 10 mahasiswa Prodi Sosial Ekonomi Perikanan.

Ketua Umum Yayasan Matauli, Fitri Krisnawati Tandjung, menjelaskan, keberadaan STPK Matauli merupakan bentuk komitmen Yayasan Matauli mengembangkan SDM unggul di Tapteng, Sibolga dan wilayah Pesisir Barat Sumatra Utara lewat sektor pendidikan.

“Hari ini kita meluluskan 28 mahasiswa STPK Matauli. Harapan kita, lulusan STPK Matauli bisa langsung diserap oleh industri perikanan dan kelautan di Indonesia,” kata Fitri Krisnawati Tandjung.

Fitri Krisnawati Tandjung mengatakan, fasilitas di STPK Matauli akan terus ditingkatkan, termasuk meningkatkan kerja sama dengan penggerak industri perikanan dan kelautan di Indonesia hingga ke luar negeri.

“Sebagai STPK yang memiliki prodi komplit di wilayah Sumut, kami yakin banyak teman-teman dari Asia Tenggara akan tertarik untuk menjalin kerja sama,” katanya.

Fitri Krisnawati Tandjung mengatakan, Yayasan Matauli juga memberi atensi kepada alumni STPK Matauli yang tertarik dan ingin lanjut ke jenjang pendidikan berikutnya (S2).

“Bagi anak-anak yang lulus angkatan 3 ini, mereka yang memiliki nilai tertinggi dan memenuhi kriteria serta prosedur akan mendapatkan beasiswa di kampus yang ditentukan yayasan,” katanya.

Dia pun mengungkap, sejak STPK Matauli berdiri pada 2017 yang lalu, yayasan telah memberikan beasiswa full untuk seluruh mahasiswa yang berasal dari Sibolga-Tapteng, pada 2 tahun pertama.

Dia mengungkap, pendirian Yayasan Matauli pada 1 Februari 1991, dilatarbelakangi gagasan dan pemikiran bahwa masa depan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia sangat ditentukan oleh pemimpin yang berkualitas dan berwawasan nasional.

Fitri berharap, semakin banyak masyarakat yang peduli dengan pendidikan, dan semakin banyak orang tua yang mengirimkan anaknya untuk sekolah tinggi (kuliah).

“Karena hanya lewat investasi SDM kepada anak-anak, kita bisa membangun Indonesia, Sumut dan Tapteng, Sibolga yang semakin baik,” katanya.

Ketua STPK Matauli, Eddiwan mengatakan, sekolah tinggi yang dia pimpin tersebut terus berbenah menjadi lebih baik lagi. Salah satu upayanya adalah peningkatan akreditasi.

“Kita juga sedang membangun kerja sama dengan pemerintah daerah dan industri-industri, termasuk industri perikanan. Jika ini berhasil, maka pemerintah daerah akan berhasil dalam pembangunan daerahnya,” kata Eddiwan.

Pihaknya berkeinginan, lulusan STPK tidak hanya berpengalaman secara teori, tapi juga berpengalaman di lapangan, sehingga ini membuka celah untuk bisa masuk ke dalam dunia kerja.

Eddiwan menjelaskan, Tapanuli Tengah dan Sibolga adalah daerah kelautan dan perikanan. Maka sektor kelautan perikanan menjadi sektor unggulan dan kebanggaan daerah.

Mahasiswa STPK Matauli ini rata-rata sebagian besar anak-anak daerah yang memang sudah dilatih dan dididik di sektor kelautan.

“Itu kita terapkan dalam kurikulum sistem pendidikan yang sedang kita kembangkan. Sambil jalan, kita juga akan mengadopsi beberapa model pendidikan modern,” kata Eddiwan.

Menurut Eddiwan, lulusan STPK Matauli mampu menekan angka pengangguran yang ada di daerah sekaligus memberdayakan anak daerah.

Eddiwan menjelaskan, pihaknya juga membangun kemitraan dengan kelompok-kelompok masyarakat seperti UMKM, kelompok masyarakat petani pembudidaya ikan dan penangkap ikan.

“Kita berharap, tingkat kesejahteraan masyarakat bisa diangkat melalui pembinaan yang dilakukan. Itu yang sedang kita buat bersama kawan-kawan,” katanya. (msp)